Postingan

Menampilkan postingan dari 2024

Cerita Horor #24 TEROR RUMAH TUA 👀

Gambar
TEROR RUMAH TUA -- TAMAT --  Buat teman-teman yang mau membawakan cerita ini di channel youtubenya, kami kenakan fee Rp. 5.000,- (lima ribu rupiah) per cerita. Bisa dibayarkan melalui link ini:  teer.id/hororpsikologis . Terima kasih.. Sukses selalu channelnya.. #ceritahoror #ceritahorror #ceritaseram #ceritaserem #ceritamistis #ceritamisteri #kisahhoror #kisahhorror #kisahseram #kisahserem #kisahmistis #kisahmisteri #hororindonesia #horrorindonesia #seramindonesia #seremindonesia #mistisindonesia #misteriindonesia #pengalamanhoror #pengalamanhorror #pengalamanseram #pengalamanserem #pengalamanmistis #pengalamanmisteri #perjalananhoror #perjalananhorror #perjalananseram #perjalananserem #perjalananmistis #perjalananmisteri

Cerita Horor #23 RONGSOK 👀

Gambar
RONGSOK Bab 1: Rongsokan Terlarang Darto adalah tukang rongsok yang dikenal gigih di desanya. Setiap hari, ia berkeliling kampung dengan gerobaknya, mengumpulkan barang-barang bekas yang bisa dijual kembali. Meski hidupnya sederhana, Darto tidak pernah mengeluh. Ia pandai mencari barang-barang yang dianggap orang lain sudah tidak berguna, dan itu selalu membuatnya cukup untuk hidup. Namun, ada satu rumah di ujung desa yang selalu membuat Darto penasaran. Rumah tua itu berdiri di pinggiran desa, jauh dari rumah-rumah lainnya, hampir tertutup oleh tanaman liar yang menjalar di sekelilingnya. Catnya sudah mengelupas, atapnya retak, dan jendelanya pecah. Rumah itu tampak seperti hantu di tengah hutan kecil yang tumbuh di sekelilingnya. Setiap kali Darto melintas di depan rumah itu, ia merasakan hawa dingin yang aneh. Warga kampung sudah lama tidak ada yang berani mendekati rumah itu. Konon, rumah itu pernah ditinggali seorang dukun yang meninggal secara misterius bertahun-tahun lalu,...

Cerita Horor #22 BOLA KEPALA 👀

Gambar
BOLA KEPALA Bab 1: Pertandingan Malam yang Mencekam Malam itu, suara derap langkah kaki dan tawa anak-anak muda bergema di lapangan kampung yang sederhana. Rian, kapten tim, memimpin rekan-rekannya bermain sepak bola, meskipun udara dingin dan gerimis mulai turun. Lampu redup dari bohlam yang tergantung di tiang bambu menerangi sebagian lapangan yang berbatasan langsung dengan sungai kecil di sebelahnya. “Oper sini, Arif! Cepat!” seru Rian dengan semangat. Ia berlari menuju gawang lawan, melewati beberapa pemain yang mencoba menghentikannya. “Tahan dia! Jangan biarkan dia masukin gol lagi!” teriak Arif, kapten tim lawan. Namun, Rian terlalu cepat. Dengan satu tendangan keras, bola melesat ke arah gawang dan masuk. “Gol! Hahaha! Lihat, aku bilang kan, kalian nggak bisa menang!” ejek Rian sambil tertawa. Arif mendengus kesal. “Beruntung saja. Tunggu pembalasanku!” Pertandingan semakin sengit. Suasana semakin ramai meskipun gerimis mulai berubah menjadi hujan ringan. Anak-anak...